Akses Jalan Tembus Kampung Nagreg – Ciputri Dibangun Dengan Swadaya Masyarakat

  • Whatsapp

Kab. Serang,- Matamedia.co.id,- Puluhan Warga Kampung Nagreg dan Kampung Ciputri Desa Melati Kecamatan Waringinkurung melakukan tasyakuran dan doa bersama di tengah tengah jalan tembus dari Kampung Nagreg hingga Kampung Ciputri perbatasan Kab. Serang –  Kota Cilegon.

Jalan tembus tersebut dibangun hasil dari Swadaya masyarakat sekitar dan dikerjakan secara gotong royong bersama warga.

“Alhamdulillah jalan tembus ini sudah bisa dilalui kendaraan, dan hari ini kami bersama warga melakukan tasyakuran doa bersama, agar semuanya berjalan dengan baik,” kata Edi Suhaedi selaku ketua RT09/04 Kampung Ciputri, Desa Melati, Kecamatan Waringinkurung Kab. Serang,  Minggu, 21/11/2021.

Edi menambahkan, Dirinya selaku RT Sangat berterima kasih kepada warga yang telah menghibahkan tanahnya untuk di jadikan akses jalan masyarakat umum.

“Saya ucapkan terima kasih juga pada warga yang telah ikhlas menghibahkan beberapa meter tanahnya untuk akses jalan ini,” tambahnya.

Hal senda dikataka Sulaeman selaku RT002/04 Kampung Nagreg, Desa Melati, Kecamatan Waringinkurung, sebelumnya akses jalan tersebut berukuran 1,5 meter namun dengan digagasnya oleh para tokoh masyarakat kampung Nagreg dan Kampung Ciputri, Kini akses jalan tersebut sudah bisa dilalui kendaraan roda empat.

“Tadi nya jalan ini sempit sekitar satu meter setengah, tapi dengan semangat gotong royong warga untuk memberikan sumbangan uang ataupun matrial secara sukarela dan tenaganya untuk proses pelebaran jalan ini,” ungkapnya.

Menurutnya, setelah dilakukan pelebaran jalan warga sekitar menginginkan secepatnya dilakukan untuk pengecoran jalan.

“Insa allah kita ajukan kepemerintahan untuk dilakukan Pemadatan dan pengecoran, jika pemerintah tidak merespon permintaan warganya, paling kita akan melakukan secara swadaya kembali untuk meneruskan sampai pengecorannya,” ucapnya.

Ia juga menyangkan, pada tasyakuran jalan tembus tersebut Kepala Desa Melati tidak menghadiri undangan dari warganya.

“Sangat disayangkan ya, seorang Kepala Desa seharusnya ada ditengah tengah kita, padahal kita sudah undang sebelum acara tasyakuran ini malah beliau tidak hadir,” pungkasnya.

Jalan tembus yang dibangun dari Swadaya Masyarakat tersebut berjarak 390 Meter dan lebar 3 meter. Dengan membangun Tembok Penahan Tanah (TPT) sekitar panjang 140 meter dan tinggi sekitar 2 – 3 Meter menghabiskan anggaran sekitar Rp. 73.180.000

Related posts

Leave a Reply