Jakarta,- Matamedia.co.id,- Aliansi buruh dan petani yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menyatakan desakan untuk membatalkan Perppu 2/2022 tentang Cipta Kerja. Desakan tersebut diutarakan dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Jalan Gatot Soebroto, Senayan, Jakarta, pada Selasa (14/3).
Melalui pernyataan sikapnya, Gebrak menegaskan bahwa penerbitan Perppu Ciptaker telah mengkhianati rakyat. Jika Perppu tersebut tetap disahkan, maka rakyat akan semakin menderita. Gebrak meminta Presiden dan DPR RI untuk segera menghentikan segala bentuk pengkhianatan dan pembangkangan terhadap konstitusi.
Ketua Umum Konfederasi KASBI, Sunarno, menambahkan bahwa kaum buruh masih kecewa terhadap Omnibus Law Cipta Kerja. Selain itu, saat ini juga terjadi skandal di Kementerian Keuangan yang melibatkan pejabat Direktorat Jenderal Pajak. Sunarno menekankan bahwa buruh mendesak pihak berwenang untuk membongkar dan mengusut tuntas berbagai praktek mafia pajak sampai ke akar-akarnya.
Tidak hanya itu, Sunarno juga meminta pemerintah untuk menghentikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang diduga melibatkan pengorbanan tanah dan hutan. Hal ini menyebabkan kekhawatiran terhadap dampak lingkungan yang mungkin terjadi di masa depan.
Gebrak juga menyerukan dukungan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Mereka mengajak rakyat untuk mempertahankan konstitusi dan menolak segala bentuk pengkhianatan yang merugikan masyarakat.
Dalam aksinya, Gebrak menunjukkan kekuatan massa yang besar dan komitmen yang tinggi dalam memperjuangkan hak-hak kaum buruh dan petani. Mereka yakin bahwa aksi tersebut akan menjadi dorongan untuk memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.
Pemerintah dan DPR RI diharapkan untuk memperhatikan suara rakyat yang menuntut hak-haknya. Mereka harus mampu memahami aspirasi masyarakat dan bertanggung jawab atas keputusan-keputusan yang diambil. Dengan cara ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang lebih adil dan sejahtera untuk seluruh rakyatnya.