Cilegon,- Matamedia.co.id,-Sejumlah federasi organisasi buruh di Kota Cilegon melakukan aksi untuk menuntut kenaikan Upah Minimum Kota (UMK), Jumat (19/11/2021).
Namun sayangnya aksinya tersebut tidak di respon oleh Pemkot Cilegon lantaran Walikota Cilegon beserta jajaran pejabat Pemkot Cilegon tengah melakukan kunjungan ke Manado.
Salah satu kordinator aksi buruh mengaku kecewa Walikota Cilegon tidak dapat menemui para buruh, padahal sudah jauh hari pihaknya sudah melayangkan pemberitahuan kepada Walikota.
“Kita juga tidak tau kalau Walikota lagi ada di Manado, seharusnya mereka peduli hari ini ada buruh. Kita sudah pemberitahuan jauh-jauh hari. Saya harap Pemkot Cilegon ini harus mempunyai sikap terkait UMK, jangan sampai ada tekanan dari pusat,” ujarnya.
Dikatakan, pihaknya menuntut kenaikan UMK Kota Cilegon sebesar 13,50 persen. Semoga Pemkot Cilegon juga memperhatikan nasib buruh.
“Rencana tanggal 23 November kita akan turun bergerak lagi menuntut kenaikan UMK,” katanya.
Hal itu juga mendapat sorotan dari politikus partai PAN Kota Cilegon Didi Iskandar. Menyikapi hal itu dirinya mengaku turut prihatin Walikota Cilegon tidak berada di ruang kerjanya.
“Hari ini kami melihat dan menyaksikan para buruh berdemo dan bahkan berorasi,kami mendengar bahwa walikota cilegon belum dapat menerima para buruh dalam kegiatan aksinya, dikarenakan ada agenda kunjungan ke manado, dengan ini kami turut prihatin atas kejadian ini,” katanya.
Ia juga mendesak agar Walikota Cilegon bisa duduk bersama dengan para buruh, agar mendapat titik terang yang solutif.
“Jangan sampai walikota mencederai ataupun bahkan tidak bisa bertemu dengan para buruh, maka melalui OPD terkait agar diagendakan untuk dapat bertemu dan duduk bersama agar mendapatkan titik terang yang solutif, begitu juga peranan dari anggota DPRD agar mendorong terciptanya suasana yang kondusif antar lembaga yang bersangkutan (pihak industri, pemerintah, buruh) kita semua tahu bahwa kota cilegon ini penuh dengan industri industri besar,selazimnya walikota agar secepatnya bertindak untuk melakukan pendekatan persuasif kepada pihak industri, agar jangan sampai tiap hari ada saja bagian dari beberapa buruh melakukan aksi,” terangnya.
