Dialog Interaktif RRI dengan Tema “Antisipasi Ketersediaan Sembako Memasuki Bulan Suci Ramadhan”

  • Whatsapp

Jayapura, Matamedia.co.id – Dialog Interaktif dengan Tema “Antisipasi Ketersediaan Sembako Memasuki Bulan Suci Ramadhan” yang bertempat di LPP RRI Kota Jayapura, Kamis (24/03).

Turut hadir sebagai Narasumber yaitu Kasubdit I Indagsi Kompol Ruben Palayukan, S.I.K. Dit Krimsus Polda Papua, Kabid Perdagang Dinas Perindagkop Prov. Papua Herman A. Bleskadit dan Kabid Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Prov. Papua Lunanka Daimboa.

Kompol Ruben Palayukan dalam penyampaiannya mengucapkan terimakasih atas waktu yang diberikan kepada saya pada pagi hari ini, terkait dengan ketersediaan stok maupun kestabilan harga menjelang bulan suci ramadhan ini. Kami dari Polda Papua dalam hal ini Subdit 1 Indagsi Reskrimsus kami selalu berupaya untuk melakukan langkah-langkah seperti peninjauan langsung dilapangan untuk mengecek apa saja kekurangan dan stok sembako saat ini.

“Sasaran kami yaitu mengecek seluruh tempat jualan antara lain Toko Retail maupun Pasar Modern dan tradisional dan kami juga berupaya berkordinasi dengan stakeholder yang ada contohnya disperindagkop dan pertanian karena kami semua tergabung dalam satgas pangan yang dibuat atas kebijakan dari pimpinan kami,” kata Ruben.

Lanjut Kompol Ruben, tidak hanya itu, kami juga selalu berkordinasi dengan rekan kami di wilayah seperti Polres dan Polsek yang ada di wilayah Provinsi Papua guna mengantisipasi adanya permasalahan mengenai pangan menjelang bulan suci ramadhan ini.

“Kami juga dari pihak kepolisian yang berperan dalam satgas pangan yaitu bersifat pengawasan sehingga kami lebih mengedepankan aspek self preemtif seperti yang disampaikan pimpinan kami dipusat yaitu berupa pencegahan. Oleh karena itu kami meneruskan oerintah ini kepada bhabinkamtibmas yang ada di wilayah untuk memantau ketersediaan stok, stabilitas harga dan distribusi di Daerahnya masing-masing,” ucap Kompol Ruben.

Pada kesempatan yang sama Kompol Ruben mengatakan ketika ada pelaku usaha yang istilahnya bermain curang atau menimbun barang dagangannya kita tetap melakukan penegakan hukum sesuai aturan yang berlaku.

Sementara itu Ibu Lunanka Daimboa Kabid Pangan Dinas Pertanian dan Pangan mengatakan terkait dengan antisipasi kenaikan harga dan ketersediaan pangan kami juga ada beberapa kegiatan yang kami lakukan contohnya kami telah dirikan toko tani yang terletak di ruko kalsis port numbay dimana toko tersebut menjual 11 komoditas pangan strategis dan dijual dibawah harga pasar.

“Hal tersebut merupakan maskot kami dari Dinas Pertanian dan pangan bukan hanya menjelang hari raya tetapi harga dan ketersediaan tersebut juga selalu kami lakukan dan kontrol setiap harinya. kami juga dari Dinas Pertanian dan Pangan melalui kegiatan-kegiatan baik yang dianggarkan melalui APBN maupun APBD itu juga kami sudah melakukan beberapa kegiatan seperti kami melakukan perluasan pengawasan areal,” jelas Ibu Lunanka.

Ibu Daimboa menambahkan adapun langkah atau trik yang kami lakukan untuk menghindari adanya kekosongan ketersediaan pangan dengan cara ada beberapa kabupaten yang kami targetkan sebagai penyumbang ketersediaan pangan tersebut sehingga diharapkan tidak terjadi defisit. Namun, kita juga harus berpikir bahwa tempat-tempat tersebut tidak dalam jangkauan yang dekat sehingga kami diarahkan kesejumlah Kabupaten yang diharapkan sebagai penyalur bahan pangan tersebut.

“Kami dari Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua mengharapkan kita semua dapat menjaga kestabilan dan ketersediaan pangan dengan cara kolaborasi dan kerjasama yang baik antara seluruh instansi terkait,” ungkap Ibu Lunanka.

Pada kesempatan yang sama juga Bapak Herman A. Bleskadit dalam wawancaranya mengatakan kami dari Dinas Perindagkop bisa memastikan bahwa menjelang bulan suci ramadhan ini ketersediaan barang dan kestabilan harga dapat dikatakan aman.

“Tetapi dari kebijakan Pemerintah juga untuk menjaga inflasi kami juga telah berkordinasi dengan stakeholder lainnya bahwa yang menjadi permasalahan saat ini yaitu terkait minyak goreng untuk sebulan saja di papua sekitar 1,2 juta ton, namun untuk kebutuhan Jayapura Kabupaten maupun Kota sendiri membutuhkan sekitar 180-190 ton minyak goreng,” terang Herman.

Ia menambahkan, oleh karena itu hingga saat ini masih terus kami bersama pemerintah mencari solusi untuk menyambut bulan suci ramadhan ini sehingga tidak dirasakan susah bagi para konsumen yang membutuhkannya.

“Kami dari Dinas Perindagkop juga mengantisipasi bulan suci ini pada prinsipnya kami bersama skpd terkait bapok dapat menyampaikan bahwa aman selama 3 bulan kedepan sehingga kami akan pastikan bapak ibu yang menjalaninya tidak dapat merasa khawatir akan hal tersebut,” tutup bapak Herman. (aps)

Related posts

Leave a Reply