Cilegon,- Matamedia.co.id,- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Banten mengadakan Diskusi Fokus Kelompok terkait Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah di Kota Cilegon. Acara ini berlangsung pada Selasa, 19 September 2023, di salah satu hotel di Kota Cilegon.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah di Kota Cilegon, termasuk Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten, Direktur Sanitasi dari Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta berbagai perwakilan dari instansi terkait seperti Kasubdit Perencanaan Teknis, Kasubdit Wilayah II, dan ketua CPMU ISWMP. Beberapa OPD Cilegon, kepala UPTD wilayah se kota Cilegon, Ketua PKK Tingkat Kecamatan Sekota Cilegon, Perwakilan Pengelola Kawasan Industri, Ketua Forum Bank Sampah Kota Cilegon, Ketua Forum RW Kota Cilegon, Ketua Posyantek Kota Cilegon.
Narasumber dalam acara ini salah satunya adalah Kabid pengelolaan dan pengawasan sampah Kota Cilegon, Muhriji. Beliau menjelaskan bahwa Diskusi Fokus ini merupakan bagian dari Penyusunan Dokumen Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah (RISPS) di Kota Cilegon, yang merupakan bagian dari Program ISWMP (Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities) yang digulirkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Muhriji menjelaskan, “Kami hanya menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah ke depan sangat penting. Pertemuan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan baik dari stakeholder maupun masyarakat untuk merumuskan rencana pengelolaan sampah yang lebih baik di Cilegon.” Ungkapnya.
Menurutnya, Dokumen rencana induk sistem pengelolaan sampah ini akan memuat arah dan kebijakan persampahan di kota Cilegon pada 20 tahun ke depan.
“Yang nantinya akan diperkuat dengan peraturan Walikota Cilegon.” Tambahnya.
Eka W. Dahlan, selaku Ketua Paguyuban RT RW Kota Cilegon, juga menyatakan pentingnya peran serta masyarakat dalam rencana induk sistem pengelolaan sampah di Cilegon. Dia mengungkapkan, “Pertemuan ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan. Kita harus membangun kesadaran tentang pemisahan sampah, terutama mulai dari anak-anak TK hingga perguruan tinggi. Sosialisasi dan pendampingan perlu dilakukan sejak dini, karena pembangunan fisik tidak cukup jika kesadaran masyarakat tidak terbangun.” Katanya
Dalam konteks pengelolaan sampah, Eka juga membahas pentingnya pengelolaan sampah di tingkat RW dan pengoptimalan pengangkutan sampah di Cilegon. Dia menambahkan, “Kita memiliki lahan untuk bank sampah di tingkat RW. Namun, pengangkutan sampah di Cilegon masih perlu ditingkatkan sebelum mengejar tujuan yang lebih jauh. Harus ada kontribusi yang efektif dari pemerintah daerah dan semua pihak agar pengumpulan sampah dapat berjalan maksimal.” Ujarnya.
Semua pihak berharap bahwa rencana induk sistem pengelolaan sampah ini akan membawa perbaikan signifikan. Dengan upaya bersama, Kota Cilegon dapat menjadi contoh terbaik dalam pengelolaan sampah, tidak hanya di wilayah Banten, tetapi juga di seluruh Indonesia.
“Hal ini menjadi sangat penting terutama di musim panas yang kering, ketika risiko kebakaran meningkat di banyak tempat. Solusi terbaik adalah memperbaiki sistem pengelolaan sampah untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan.” Pungkasnya.
(Priadz).