Cilegon,- Matamedia.co.id,- Di Kota Cilegon, gapura tidak hanya sebagai pintu masuk kawasan, tetapi juga mencerminkan identitas dan keindahan. Namun, banyak gapura, terutama di beberapa wilayah Kecamatan Cibeber, tampak kumuh dan kurang terawat. Meskipun beberapa di antaranya dibangun melalui program sarana prasarana lingkungan Salira Pemkot Cilegon, kurangnya perawatan menjadi tantangan.
Pentingnya peran masyarakat terungkap melalui inisiatif Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang turut berkontribusi dalam pembangunan gapura. Namun, sayangnya, kurangnya perawatan membuat sejumlah gapura kehilangan nama dan logo mereka bahkan material gapura pun ada yang hilang. Fenomena ini menarik perhatian di beberapa wilayah Kecamatan Cibeber Kota Cilegon, di mana titik-titik gapura sudah tampak kumuh dan kotor.
Dalam konfirmasi kepada Camat Cibeber, Sofan Maksudi menjelaskan bahwa kurangnya perawatan terjadi karena gapura di setiap kelurahan di kecamatan tersebut merupakan bagian dari program dinas Perkim Kota Cilegon. Dia menyoroti perlunya perawatan rutin untuk menjaga keindahan dan representasi setiap gapura.
“Itu kan dari dinas (gapura wilayah kelurahan-red), karena memang di kecamatan itu tidak ada untuk perawatannya.” Ungkapnya.
Menyikapi situasi ini, Sofan Maksudi berencana mengusulkan perawatan gapura di kecamatan Cibeber melalui program Salira saat ini. Menurutnya, gapura bukan hanya sebagai pintu masuk fisik, tetapi juga sebagai representasi identitas suatu wilayah. Oleh karena itu, perawatan rutin diperlukan agar gapura tetap terjaga dengan baik.
“Iya, karena memang gapura itu adalah pintu masuk, dan harus tetap terjaga agar terlihat bagus, dan kami akan mengusulkan itu ke Dinas terkait.”
“Dengan perawatan yang tepat, gapura bukan hanya sebagai pintu masuk, tetapi juga sebagai simbol keindahan dan kebanggaan bagi masyarakat Kota Cilegon.” Pungkasnya.