Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman setuju dengan pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyebut kasus Covid-19 di Indonesia menurun, karena semakin banyak masyarakat yang sudah memiliki kekebalan antibodi.
“Itu memang betul, hal paling utama yang menjawab situasi saat ini adalah kekebalan yang sudah dimiliki oleh masyarakat Indonesia itu cukup besar. Kekebalan ini adalah kombinasi dari kekebalan alami akibat sudah terinfeksi Covid-19 dan kekebalan akibat vaksinasi,” ujar Dicky, Selasa, 12 Oktober 2021.
Merujuk data teranyar yang dirilis The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), pusat penelitian kesehatan global independen di Universitas Washington itu memproyeksikan Covid-19 telah menjangkiti setidaknya 29 persen penduduk Indonesia hingga 27 September 2021. “Dari data itu, berarti sudah hampir mendekati 80 juta orang Indonesia yang terinfeksi Covid-19,” ujar Dicky.
Angka tersebut jauh dari jumlah kasus Covid-19 yang ditemukan atau dilaporkan pemerintah yakni sebanyak 4.228.552 kasus per 11 Oktober 2021. Hasil kajian IHME tersebut, ujar Dicky, menunjukkan bahwa testing dan tracing di Indonesia masih sangat kurang sehingga kemungkinan banyak sekali kasus yang tidak terdeteksi.
Oleh karena itu, Dicky mengingatkan agar penurunan kasus ini tidak membuat semua pihak lengah. “Ingat, kondisi kita ini belum sustain, karena ada potensi varian baru dan juga ada potensi penurunan dari imunitas, mungkin bisa 9 bulan atau 6 bulan. Detailnya tentu perlu studi lebih lanjut,” ujar dia.
Untuk itu, Dicky meminta pemerintah terus menggenjot vaksinasi, meningkatkan 3T (testing, tracing, dan treatment), dan menguatkan gerakan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi).
Menurutnya, kondisi Covid-19 belum bisa dikatakan terkendali karena tingkat kematian Covid-19 atau case fatality rate (CFR) Indonesia masih lebih tinggi dari angka global, kemudian Indonesia juga masih mengalami tahap community transmission atau mayoritas kasus itu tidak diketahui asal penularannya, dan capaian vaksinasi juga belum di atas 50 persen (untuk dua dosis).
“Nah, ini yang harus disadari, sehingga potensi kita mengalami gelombang ketiga masih besar jika tidak hati-hati. Walaupun, sekali lagi, potensi ini tidak akan terlihat secara nyata di laporan pemerintah, karena kapasitas testing dan tracing kita belum sesuai untuk merespon situasi pandemi,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penularan virus Corona semakin berkurang karena semakin banyak pula masyarakat yang sudah memiliki kekebalan antibodi. Dalam dua hari terakhir ini misalnya, kasus harian Covid-19 di Indonesia sudah berada di bawah angka 1.000 kasus.
“Melihat bahwa kasus di Indonesia turun dengan drastis, salah satu penjelasan ilmiahnya adalah karena banyak rakyat Indonesia yang sudah memiliki kekebalan, baik itu dari vaksin atau pun alamiah karena sembuh dari sakit,” kata Budi Gunadi dalam konferensi pers daring.