Kepala BNPT Belum Putuskan Bergabung dengan Partai Politik

  • Whatsapp

Jakarta,_Matamedia.co.id,- Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), genap berusia 58 tahun pada 25 Maret ini. Usia tersebut sebenarnya merupakan masa pensiun bagi anggota Polri. Namun, saat ditanya oleh wartawan mengenai informasi dirinya bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Boy menegaskan bahwa saat ini ia masih fokus pada pekerjaannya di BNPT.

Boy mengakui dirinya sering berkomunikasi dengan tokoh-tokoh politik, namun menurutnya, komunikasi mereka sebatas sebagai mitra kerja dalam konteks merawat kebangsaan. Ia juga menjelaskan bahwa BNPT pernah menyelenggarakan dialog kebangsaan untuk mencegah polarisasi sosial dan politik, dan dalam hal ini, mereka berkoordinasi dengan pimpinan partai. Meski demikian, Boy menganggap wajar jika ada purnawirawan Polri yang bergabung ke partai politik karena mereka masih ingin membangun bangsa lewat jalur politik.

Read More

Namun, Boy menegaskan bahwa ia belum memutuskan untuk bergabung dengan partai politik mana pun dan masih ingin fokus pada tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Ketika ditanya apakah ia akan bergabung dengan partai bercorak nasionalis religius, Boy menegaskan bahwa hal tersebut masih rahasia.

Isu Boy bergabung dengan partai politik muncul setelah Plt Ketua Umum PPP, Mardiono, menyebut ada jenderal bintang tiga Polri yang akan bergabung dengan partainya. Yunus Razak, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemenangan Pemilu PPP, menyebut bahwa jenderal bintang tiga Polri yang dimaksud adalah Boy Rafli Amar. Namun, hal tersebut belum dapat dipastikan karena Boy masih berstatus polisi aktif.

Dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang penanggulangan terorisme, BNPT membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten. Kepemimpinan Boy Rafli Amar selama menjabat sebagai Kepala BNPT selama ini dinilai berhasil dalam memperkuat koordinasi dan sinergi antara BNPT dengan berbagai instansi terkait dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme. Oleh karena itu, keputusan Boy untuk bergabung dengan partai politik atau tidak tentu akan menjadi perhatian bagi masyarakat yang memperhatikan masalah keamanan dan stabilitas nasional.

Dalam situasi politik yang seringkali dipenuhi dengan ketidakpastian dan spekulasi, keputusan untuk bergabung dengan partai politik tentu tidak bisa diambil dengan sembarangan.

Sumber : Kompas.id

Related posts

Leave a Reply