SERANG,- Matamedia.co.id,- Karang Taruna (KT) Provinsi Banten, Sabtu 15 Maret 2023, menggelar diskusi publik yang menghadirkan pembicara dari para akademisi, tokoh pemuda hingga pemerintah daerah sendiri. Diskusi yang digelar sekaligus dengan acara buka puasa bersama di Aula Mesjid Baitussolihin, Kota Serang tersebut sengaja dilakukan kaitan dengan perlunya dimiliki kesepahaman dari lintas pihak di Provinsi Banten dalam pembangunan kepemudaan.
“Diskusi ini sengaja digelar Karang Taruna Banten agar terjadi kesepahaman dari semua stake holder dalam kaitan pembangunan kepemudaan di Provinsi Banten,” kata Ketua KT Banten Andika Hazrumy dalam sambutannya.
Sejumlah akademisi menjadi pembicara pada diskusi tersebut. Mereka adalah Dosen Fakultas Hukum Unila Yhanu Setiawan, Dosen Fakultas Hukum Untirta Rena Yulia, dan Dosen FISIP Untirta Ikhsan Ahmad. Dari Karang taruna sendiri, hadir Ketua Majelis Pertimbangan KT Banten yang juga Dosen FISIP Untirta, Firman Venayaksa. Adapun dari Pemprov Banten, Hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga M Syaukani.
Menurut Andika pemerintah daerah dalam hal ini Pemprov Banten tidak bisa sendiri dalam merumuskan dan melaksanakan pembangunana kepemudaan. Pemda membutuhkan dukungan gagasan, ide, hingga sumber daya manusia dari para stake holder kepemudaan itu sendiri.
“Karang Taruna adalah salah satunya (stake holder pembangunan kepemudaan),” kata Andika yang juga adalah mantang Wakil Gubernur Banten tersebut.
Terkait dukungan dari para stake holder tersebut dalam pembangunan kepemudaan sebelumnya diungkapkan Dosen Fakultas Hukum Unila Yhanu Setiawan. Menurut Yhanu, dukungan dari stake holder dimaksud adalah sebuah keniscayaan. “Bicara pembangunan kepemudaan ya sudah jelas harus melibatkan pemuda sejak dari perencanaan,” katanya.
Sementara itu, Ketua MPKT Banten Firman Venayaksa mengungkapkan, pemerintah daerah dalam merumuskan rencana pembangunan kepemudaan harus menggunakan imajinasi. Hal itu menurutnya sebuah keniscayaan mengingat pembangunan kepemudaan adalah membangun manusia, dalam hal ini pemuda. “Kalau kita bicara manusia, maka imajinasi mutlak diperlukan,” ujarnya.
Adapun Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Banten M Syaukani dalam paparannya di antaranya menyoroti kondisi ketenagakerjaan yang menurutnya masih menjadi tantangan pembangunan pemuda. Padahal sejatinya pemuda diharapkan semakin produktif mengingat produktivitas pemuda turut menyumbang kemajuan ekonomi daerah.
Partisipasi pemuda dalam aspek ketenagakerjaan, kata dia, akan memberikan gambaran sejauh mana kontribusi pemuda dalam aktivitas ekonomi. “Untuk itu kolaborasi dan koordinasi strategis lintas sektor menjadi penting baik dalam bentuk program kegiatan maupun fasilitasi sarana dan prasarana kepemudaan untuk menurunkan jumlah TPT (tingkat pengangguran terbuka,” katanya.
Pemprov Banten sendiri, kata dia, terkait pembangunan kepemudaan dalam konteks permasalahan ketenagakerjaan itu memiliki program kerja yang bersifat memberikan motivasi dan pembekalan kepada pemuda sebagai subjek pembangunan dengan menjadikan pemuda sebagai wirausaha muda handal yang mampu bersikap mandiri dan memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi.
Sementara itu Sekretaris Kt Banten Gatot Yan S usai acara mengatakan, diskusi publik yang mengambil tema reposisi dan reorientasi arah dan strategi pembangunan kepemudaan tersebut di antaranya digagas kaitan dengan rendahnya indeks pembangunan pemuda atau IPP Provinsi Banten pada tahun 2022 lalu. “Alih-alih saling menuding siapa yang salah, kami berinisiatif mendiskusikannya sehingga ini berkontribusi untuk kemajuan pembangunan kepemudaan di Banten,” katanya. (*)