Cilegon,- Matamedia.co.id,- Ruang terbuka publik atau taman di Kelurahan Jombang Wetan menunjukkan tanda-tanda yang memprihatinkan, dengan dugaan praktik pungli yang mengganggu. Di lokasi taman tersebut, bangunan-bangunan terlihat tak terawat, bahkan tempat bermain anak yang baru dibangun pada tahun 2023 lalu telah mengalami kerusakan yang cukup serius.
“Pedagang-pedagang di sekitar taman juga terlihat tidak tertib, bahkan dugaan praktik pungutan liar untuk parkir pun terus terjadi, ditambah lagi dengan instalasi listrik yang berserakan,” kata Jamal salah seorang penduduk setempat.
Menurut Jamal, kondisi taman yang terlantar sangat membahayakan bagi anak-anak yang sering bermain di sana. Ia menyoroti kerusakan bangunan, kabel listrik yang berserakan, dan permainan anak yang tidak terawat dengan baik.
Tidak hanya itu, Jamal juga mengecam praktik dugaan pungutan liar yang dilakukan oleh oknum paguyuban di taman tersebut.
“Meskipun alasan yang diberikan adalah untuk keamanan, kebersihan, dan listrik, saya menilai bahwa pengelolaan dana tersebut tidak transparan dan tidak efektif,” tambahnya.
Masih kata Jamal,terdapat sekitar 25 pedagang dan permainan di area taman tersebut. Dia menegaskan perlunya pengaturan yang lebih baik terhadap pedagang-pedagang tersebut, dan perlunya ada perawatan di sekitar taman tersebut.
“Ada sekitar kurang lebih 25 pedagang yang menempati di sekitaran taman ini,” terangnya.
Keluhan juga datang dari salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya, mengeluhkan besarnya iuran yang diminta oleh oknum pengelola taman. Menurutnya, iuran tersebut mencapai 500 ribu rupiah untuk pertama masuk berdagang dan 10 ribu hingga 30 ribu rupiah per hari untuk iuran harian, sedangkan bagi pedagang mainan, biayanya mencapai 750 ribu per bulan.
Dalam situasi ini, Jamal meminta agar pemerintah segera turun tangan untuk merawat taman yang sudah terlantar. Dia menekankan pentingnya perawatan secara berkala agar bangunan tidak semakin rusak, dan perlunya pengelolaan pedagang yang lebih baik untuk mencegah praktik pungli dan memastikan dana yang terkumpul digunakan dengan efektif.
Sementara itu pihak pengelola taman Jombang tersebut belum bisa di konformasi