Cilegon,- Matamedia.co.id,- Acara GEPREK yang diadakan oleh SDN Cikerut menjadi sebuah peristiwa yang luar biasa, menghadirkan kegembiraan dan semangat kreatifitas di tengah-tengah siswa, guru, dan masyarakat. Kepala Sekolah, Bahrudin, menyampaikan rasa syukurnya karena sekolah telah dipercayakan oleh Kementerian sebagai sekolah penggerak melalui Border Gateway Protocol (BGP).
Bahrudin menjelaskan bahwa GEPREK merupakan kelanjutan dari serangkaian kegiatan sebelumnya. Awalnya, mereka menggelar “Gelar Karya” sebagai upaya eksplorasi, namun kemudian evolusi itu terjadi, dan dengan kepercayaan sebagai sekolah penggerak, kegiatan tersebut berkembang menjadi GETAS dan PETASAN sebelum mencapai puncaknya pada tahun ini dengan GEPREK. GEPREK menjadi singkatan dari Gelar Seni dan Panen Raya Projek Profil Pelajar Pancasila.
Siswa tahun kedua terlibat penuh dalam penyelenggaraan acara ini, menunjukkan semangat dan dedikasi mereka. Bahrudin mengungkapkan harapannya bahwa melalui kegiatan ini, siswa dapat merasakan bagaimana memimpin, berkoordinasi, bekerja sama, dan berkreasi secara mandiri. Ia juga menekankan pentingnya memberikan inspirasi kepada anak-anak untuk memahami nilai-nilai kearifan lokal, seperti seni, budaya, makanan tradisional, dan tradisi.
GEPREK menampilkan tiga ruang, masing-masing dengan konsep unik. Ruang pertama berbentuk tiga dimensi, menampilkan karya yang dapat dilihat dari segala sudut. Ruang kedua fokus pada dimensi dua, menampilkan gambar dan karya seni. Sedangkan ruang ketiga, Pawon Cikerut, dirancang untuk mengeksplorasi kearifan lokal, memperkenalkan siswa pada seni, budaya, dan tradisi yang merupakan bagian dari profil pelajar Pancasila.
Acara ini juga menjadi wadah bagi siswa untuk tampil di pentas seni dengan menggabungkan kearifan lokal dan budaya, khususnya yang berasal dari Banten. Inisiatif ini tidak hanya tentang pertunjukan, tetapi juga menciptakan ruang bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Selain itu, Bahrudin mengungkapkan bahwa setiap Sabtu di SD Cikerut dijadwalkan untuk acara “Panggung Merdeka”, di mana siswa dapat menampilkan berbagai keterampilan, menciptakan suasana yang hidup di sekolah.
Meskipun Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Cilegon, Hj Henny Anita Susila, tidak dapat menghadiri acara tersebut, namun Ruhandi, menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan kebanggaannya melihat antusiasme acara. SDN Cikerut diapresiasi karena menjadi sekolah penggerak yang tidak hanya fokus pada prestasi dan tenaga pendidik, tetapi juga berkomitmen untuk memperbaiki sarana dan prasarana. Ruhandi juga menyoroti pentingnya implementasi P5 (Profil Pelajar Pancasila) sebagai landasan pendidikan yang akan membantu siswa berkembang secara kreatif, mandiri, dan berkolaborasi.
Dengan semangat ini, SDN Cikerut diharapkan menjadi percontohan bagi sekolah lainnya, bukan hanya dalam hal prestasi, tetapi juga dalam pengembangan sarana dan prasarana, serta penanaman nilai kearifan lokal yang mendalam. Harapan ini sejalan dengan visi Walikota untuk menjadikan pendidikan sebagai fondasi utama dalam menasionalkan potensi anak-anak.
Saat ini, SDN Cikerut masih memiliki tantangan, terutama terkait dengan infrastruktur yang masih menggunakan atap asbes. bahwa dengan dukungan dan anggaran yang mencukupi, sekolah ini dapat memperbarui fasilitasnya dan memberikan ruang lebih banyak untuk pertumbuhan siswa. Perbaikan ini juga sejalan dengan semangat sekolah penggerak yang selalu berusaha menjadi yang terbaik, menciptakan lingkungan belajar yang optimal untuk mencetak generasi yang kreatif dan berdaya saing.
Dengan GEPREK dan inisiatif lainnya, SDN Cikerut membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pengembangan kreativitas, kepemimpinan, dan nilai-nilai lokal. Harapan untuk masa depan adalah bahwa setiap siswa yang melalui pendidikan di SDN Cikerut dapat menjadi agen perubahan yang membawa kearifan lokal mereka ke panggung lebih besar, memperkaya budaya Indonesia.