Padahal Baru Dikerjakan Warga Bulakan, Keluhkan Banyak Baut Gardil Yang Lepas dan TPT Retak

  • Whatsapp

Cilegon,- Matamedia.co.id,- Pemasangan Guard Rail (Gardil) atau pagar pengaman pinggiran jalan di jalur Bulakan-Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, baru-baru ini mendapat sorotan dari warga setempat. Banyak baut pengikat Gardil yang terlepas meskipun pagar pengaman tersebut baru beberapa hari dipasang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.

 

Read More

Suherman, seorang warga Bulakan, menyatakan bahwa Gardil yang dipasang di wilayah tersebut tampak kurang kuat dan mudah terlepas. Menurutnya, masalah ini terjadi karena baut pengikat yang digunakan tidak terpasang dengan baik dan tiang untuk pengikat Gardil pun banyak yang amblas akibat hujan. Suherman berpendapat bahwa pihak kontraktor atau pelaksana proyek seharusnya lebih teliti dalam memastikan kekuatan dan ketahanan dari pemasangan pagar pengaman tersebut.

 

“Seharusnya pihak kontraktor atau pelaksana pekerjaan ini menginisisasi agar baut-baut tersebut lebih kuat dan tidak mudah lepas. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan dilas agar lebih kokoh, dan tiang pengikatnya harus diperkuat agar tidak amblas dan bergeser” ujar Suherman saat ditemui pada Jumat, 20 Desember.

Selain masalah Gardil yang terlepas, Suherman juga melihat adanya kerusakan pada Tembok Penahan Tanah (TPT) di lokasi tersebut. Ia menyebutkan bahwa TPT sudah mulai retak meskipun proyek tersebut baru saja selesai dikerjakan. Menurutnya, salah satu faktor penyebab keretakan ini adanya pohon besar yang tidak ditebang serta tidak adanya pengurugan yang memadai di samping jalan tersebut, yang berpotensi menyebabkan tekanan berlebih pada struktur TPT pada hujan tiba.

 

“Tembok Penahan Tanah (TPT) di sini sudah mulai retak. Saya rasa ini terjadi karena kurangnya pengurugan di samping jalan ditambah lagi musim hujan, yang membuat TPT tidak bisa menahan tekanan dengan baik,” jelas Suherman.

 

Warga setempat pun berharap pihak kontraktor segera memperbaiki kerusakan yang ada sebelum semakin parah. “Kami minta agar Gardil yang bautnya terlepas dan TPT yang sudah retak segera diperbaiki. Pembangunan ini masih baru, jangan sampai kerusakan semakin meluas,” tambahnya.

Dengan adanya temuan kerusakan pada fasilitas publik yang baru saja dibangun, diharapkan pihak kontraktor dan pemerintah setempat lebih memperhatikan kualitas pekerjaan dan melakukan pemantauan yang lebih ketat selama ada proses pembangunan berlangsung.

 

Diketahui, proyek ini dikerjakan oleh PT Nur Putra Mandiri dengan nilai kontrak sekitar Rp1.367.380.850,00. Proyek ini merupakan bagian dari kegiatan rekontruksi jalan di JlS – Panakodan yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon. Namun, hingga saat ini, pihak pelaksana maupun instansi terkait belum bisa dikonfirmasi terkait masalah tersebut.

Related posts