Pelaku usaha biro perjalanan mulai mempersiapkan paket umrah menyusul dibukanya kembali pintu Arab Saudi untuk jemaat asal Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan keputusan Pemerintah Arab Saudi untuk membuka pintu bagi jamaah haji dan umrah asal Indonesia pada Sabtu (9/10) lalu.
Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) Syam Resfiadi mengatakan agen travel di bawah naungannya tengah mempersiapkan diri untuk memulai kembali usahanya, bahkan sebelum Retno mengumumkan hal tersebut.
“Tentunya kami sebagai penyelenggara harus siap dengan persiapannya seperti brosur, harga paket, dan sebagainya,” kata Syam kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/10).
Surat Edaran Kemenag Perihal Umrah
Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Agama tentang Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Umrah 1443 H pihaknya akan memprioritaskan jamaah yang telah membayar biaya umrah.
Selain itu, penyelenggara umrah diminta untuk mendata calon jamaah yang sudah dan belum divaksinasi agar dilaporkan ke Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Biro perjalanan umrah dan haji menyambut baik kebijakan ini sebab selama pandemi banyak usaha sejenis yang dialihtangankan, dijual, bahkan bangkrut.
Ia mengaku banyak pengusaha yang mengalihkan fokus usahanya menjadi bisnis lain. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Usaha lain ada jual madu, kurma, kain kafan, menjual mobil dan motor second, beternak ayam, berkebun, impor dan ekspor, membuka restoran, cafe, dan sebagainya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia meyakini usaha travel umrah dan haji akan bangkit secara perlahan. Namun, setiap perusahaan harus menghitung dengan cermat arus keuangannya.