Cilegon,- Matamedia.co.id,- Pada proyek normalisasi saluran drainase sungai atau Kubang Slorot di Link. Bebulak Barat, Kelurahan Gedong Dalem, Kecamatan Purwakarta, terdapat kekhawatiran serius terkait pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ketiga proyek tersebut. Menurut Ketua LSM Japati Kota Cilegon, Ari Dumung, pelaksanaan pekerjaan tersebut terkesan asal-asalan, dengan dampak negatif yang mencolok.
Ari Hermawan mengecam tindakan mengabaikan norma-norma lingkungan, “Masa lumpurnya gak dibuang malah ditaruh di bantaran, sama aja itu mah ada hujan turun lagi ke sungai. Harusnya lumpur dari sedimen sungai itu diangkut pakai truk di buang ke TPSA,” ungkapnya pada Kamis, 14 Desember 2023. Kritikannya tidak hanya berkutat pada tata kelola limbah, tetapi juga menyoroti kurangnya profesionalitas dari kontraktor yang ditunjuk untuk proyek tersebut, yaitu PT Rizki Sukses Bersama.
Ari Dumung mencatat kekurangan dalam keselamatan kerja di lokasi proyek, “Banyak pekerja yang tidak pakai helm dan alas kaki. Apa tidak ada dalam RAB anggaran untuk perlengkapan APD atau Safety K3. Kita lihat juga jarang ada petugas Peltek dan konsultan di lokasi,” bebernya dengan keprihatinan. Kondisi ini membuka ruang diskusi tentang perlunya pengawasan ketat terhadap proyek-proyek sejenis, guna memastikan standar keselamatan dan lingkungan terpenuhi.
Pada sisi lain, Kegiatan Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cilegon mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 145.810.000 dari APBDP Tahun 2023 untuk proyek ini. Namun, kabid SDA Dinas PUPR Kota Cilegon, Retno, menyadari pentingnya peninjauan ulang terhadap pengawasan proyek.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Retno menyatakan, “Ya nuhun infonya pak. Kami tegur pengawasnya.” Teguran tersebut mengisyaratkan tanggapan dari pihak berwenang, meskipun dampak konkretnya masih menjadi pertanyaan.