Cilegon,- Matamedia.co.id,- Proyek pembangunan gedung layanan perpustakaan di Kota Cilegon tengah menjadi sorotan warga setempat setelah dugaan penggunaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis terungkap. Material yang digunakan, seperti batu pondasi dan bata ringan (Habel), tampak retak dan patah, memunculkan kekhawatiran akan keselamatan bangunan yang tengah dibangun.
Zulisman, seorang warga yang juga Sekretaris Pemuda Priuk, menilai bahwa penggunaan material tersebut sangat merugikan, mengingat besarnya anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini. Ia menyayangkan kualitas material yang digunakan tidak sesuai harapan, dan berpotensi membahayakan kestabilan struktur bangunan.
“Masa proyek sebesar ini beli materialnya kualitasnya kurang bagus, ini kan bahaya kalau dipasang, bisa mengurangi kekuatan dan stabilitas struktur bangunan,” ungkap Zulisman dengan nada kecewa. Senin 28 Juli 2025.
Proyek pembangunan gedung perpustakaan ini menghabiskan anggaran sekitar Rp. 7.879.999.200 pada tahun anggaran 2025, yang sepenuhnya dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Cilegon. Pekerjaan konstruksi dipercayakan kepada kontraktor pelaksana CV Bangun Jaya Mandiri, dengan pengawasan dari konsultan PT. Multi Guna Karya.
Namun, penggunaan material yang diduga di bawah standar ini menambah keresahan warga. Selain potensi kerugian keuangan negara, hal ini juga mencederai prinsip transparansi dan akuntabilitas publik yang seharusnya dijunjung tinggi dalam proyek-proyek besar seperti ini.
“Kami menduga ada indikasi penyimpangan teknis yang sangat fatal dan bisa berdampak jangka panjang terhadap keselamatan bangunan serta pengguna, dalam hal ini para pembaca di gedung perpustakaan nanti,” tegas Zulisman.
Zulisman mengungkapkan kekecewaannya terkait dengan minimnya keterlibatan pekerja dan pengusaha lokal dalam proyek tersebut. “Orang sini pun belum dilibatkan semua dalam kegiatan di proyek pembangunan gedung perpustakaan ini,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor pelaksana belum memberikan konfirmasi terkait dugaan penggunaan material yang tidak sesuai standar. Pihak berwenang diharapkan segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap proyek ini agar tidak menambah kerugian yang lebih besar di masa depan.
Pembangunan gedung perpustakaan yang bertujuan untuk meningkatkan fasilitas pendidikan di Kota Cilegon ini seharusnya menjadi contoh baik dalam hal penggunaan anggaran dan kualitas material. Namun, dengan munculnya dugaan penyimpangan ini, harapan publik akan proyek tersebut kini dipertanyakan.