CILEGON,- Matamedia.co.id,- Dalam upaya mencegah peristiwa bullying dan kekerasan yang semakin marak di dunia pendidikan, Pemerintah Kota Cilegon mengambil langkah tegas dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Kekerasan dalam satuan pendidikan.
Pada acara Capaian Pembangunan, Wali Kota mengumumkan pembentukan Satgas Pencegahan Kekerasan di Sekolah. Ini berarti Satgas ini akan hadir di sekolah-sekolah, dan ada tingkat kota yang akan mengawasi, dengan penanggung jawab dari Wali Kota dan Sekda Pengarah. Dinas Pendidikan akan memimpin, dengan keterlibatan dinas-dinas terkait dan tenaga ahli psikolog. Heni Anita Susila menjelaskan, “Kami berkomitmen untuk mencegah kekerasan di dunia pendidikan, dan Satgas ini akan bekerja sama dengan berbagai dinas kota seperti Dinas Sosial (Dinsos) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dengan bantuan tenaga ahli.” Jelasnya.
Heni Anita Susila menambahkan Dalam upaya ini, Disdikbud Kota Cilegon akan mengirimkan surat edaran ke semua lembaga sekolah di kota ini, mendesak mereka untuk membentuk Satgas di sekolah masing-masing dan berkolaborasi dengan dinas terkait.
“Kami akan mensosialisasikan program ini sebagai upaya pencegahan. Kerja sama dengan Satgas kota seperti Dinsos dan UPTD PPA akan melibatkan tenaga ahli agar kekerasan di sekolah dapat dicegah.”
Selain itu, dia menyoroti pentingnya pendidikan karakter dengan mengatakan, “Kami memberikan pendidikan karakter agar pelajar dapat memahami etika berprilaku yang baik sesuai dengan norma-norma adat istiadat, agama, sopan santun, dan etika.” Ungkapnya.
Kegiatan Sosialisasi Kapasitas Pembangunan Karakter saat ini tengah digelar di pelajaran SMP, melibatkan guru pendamping. Tujuannya adalah agar para pelajar memahami etika berprilaku yang baik dan dapat menularkannya kepada teman sebaya mereka di sekolah. “Sebanyak 150 anak dan satu guru pendamping terlibat dalam program ini,”
Sosialisasi ini bukan hanya tentang pendidikan karakter, melainkan juga upaya pencegahan agar peristiwa bullying dan tawuran tidak lagi terjadi di Kota Cilegon. Heni menekankan, “Dengan pendidikan karakter, pelajar dapat memilih teman pergaulan yang positif, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah. Apalagi saat ini, bullying dan tawuran semakin marak.” Tegasnya.
Heni juga mengajak masyarakat dan pelajar untuk segera melaporkan kasus-kasus bullying ke pihak sekolah, Dindikbud, atau UPTD PPA. “Kami berharap tahun ini tidak akan ada kasus bullying di Kota Cilegon, dan tentu saja, kita berharap agar kekerasan di dunia pendidikan tidak terjadi,” tutup Heni dengan penuh harapan.
Pemerintah Kota Cilegon telah menunjukkan komitmennya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan berkualitas dengan pembentukan Satgas Pencegahan Kekerasan di Sekolah dan sosialisasi pendidikan karakter. Ini adalah langkah penting dalam menjaga kebahagiaan dan keselamatan para pelajar di Kota Cilegon.