Papua,- Matamedia.co.id,- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penembakan terhadap anggota TNI-Polri yang sedang melakukan pengamanan Shalat Tarawih di Masjid Al Amaliah, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Sabtu (25/3/2023) malam. Akibatnya, dua prajurit gugur akibat luka tembak. Ketua Nahdatul Ulama (NU) Papua, Toni Wanggai, merasa prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut.
Toni menegaskan bahwa tempat ibadah harus dijaga dari aksi kekerasan. Ia mengaku ikut merasa sedih dengan kejadian tersebut karena membuat psikologi umat muslim yang ada di kawasan tersebut terganggu di saat mereka sedang menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Kedua prajurit yang menjadi korban, meninggal dalam keadaan sahid karena sedang menjaga umat muslim yang sedang beribadah dan menjalankan tugas menjaga kedaulatan NKRI.
Menurut Toni, apa yang dilakukan KKB tidak terkait dengan isu agama sehingga dia meminta semua pihak bisa melihat ini sebagai sebuah kejadian kriminal. Ia menilai bahwa aksi KKB melanggar HAM dan melanggar kesepakatan internasional terkait hak beribadah. Oleh karena itu, Toni berharap agar tidak ada lagi aksi kekerasan yang terjadi di sekitar rumah ibadah.
Toni juga menyebutkan bahwa semua tempat ibadah agama harus dijaga dari aksi kekerasan, dan tidak boleh dijadikan sebagai tempat melakukan kekerasan. Tempat ibadah harus dihormati dan dijaga sebagai tempat yang sakral. Semua pihak harus memahami nilai-nilai kemanusiaan dan menjaga ketenangan dalam beribadah.
Dalam kejadian penembakan di Masjid Al Amaliah, Toni menyampaikan duka yang mendalam atas gugurnya dua prajurit tersebut. Ia berharap agar semua pihak dapat memperhatikan keamanan dan kenyamanan umat dalam menjalankan ibadah di tempat-tempat ibadah yang sakral.