Cilegon,- Matamedia.co.id,- Peredaran minuman keras di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon semakin memprihatinkan. Fenomena ini semakin menjadi perbincangan hangat karena mudahnya akses pembelian di berbagai kios jamu dan cafe, bahkan di Tempat Hiburan Malam (THM) yang diduga menjual minuman keras ilegal.
Ketua LSM Siliwangi Indonesia Provinsi Banten, Rouf, menyoroti kurangnya kebijakan tegas dari pemerintah Kabupaten Serang dan Kota Cilegon dalam menghadapi masalah ini. Beliau merasa prihatin dengan fakta bahwa peredaran miras sudah merambah ke kalangan anak di bawah umur. Pembelian minuman keras dapat dilakukan dengan mudah di warung jamu dan cafe bahkan lokasi warung jamu pun berdekatan dengan lingkungan, dan gedung pendidikan.
“Penjualan miras yang semakin meresahkan masyarakat, terutama penjualan miras yang berada berdekatan dengan lingkungan bahkan gedung sekolah, termasuk di diskotik Jalan Lingkar Cilegon yang sudah beroperasi. Mengapa pemerintah seakan tutup mata terhadap masalah ini?” ungkap Rouf dengan keprihatinan.
Rouf mendesak pemerintah Kabupaten Serang dan Kota Cilegon untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku usaha miras. Dia mengungkapkan keheranannya terhadap kurangnya pengetahuan penegak Peraturan Daerah (Perda) terkait lokasi-lokasi penjualan miras, seperti warung jamu, cafe, dan THM.
“Penegak Perda seharusnya mengetahui dengan pasti tempat-tempat yang menjual miras, termasuk di warung jamu, cafe, dan THM. Jangan sampai kegiatan inspeksi mendadak (sidak) hanya menjadi seremonial semata,” tambahnya.
Rouf menyampaikan keprihatinannya bahwa selama ini belum terlihat tindakan tegas dari Satpol PP Kabupaten Serang maupun Kota Cilegon. Upaya hanya sebatas himbauan tanpa tindakan tegas yang nyata. Barang bukti yang dihasilkan pun terbilang minim, sehingga sulit untuk mengetahui lokasi gudang miras yang sebenarnya.
Rouf juga menegaskan pentingnya peran Satpol PP dalam menindak para pelaku usaha miras. Dia memperingatkan agar kegiatan sidak tidak hanya menjadi acara seremonial belaka, melainkan menjadi langkah nyata untuk menyelamatkan generasi muda dari konsumsi miras.
“Jangan sampai masyarakat yang harus turun tangan. Mari kita bersama-sama menyelamatkan generasi muda agar tidak terjerumus dalam konsumsi miras,” pungkasnya dengan harapan agar langkah konkret segera diambil oleh pihak terkait.
Sementara itu, upaya konfirmasi kepada pihak Satpol PP Kabupaten Serang dan Kota Cilegon belum membuahkan hasil hingga saat ini, meninggalkan pertanyaan besar tentang respons pemerintah terhadap eskalasi peredaran miras yang semakin mengkhawatirkan.