Cilegon,- Matamedia.co.id,-melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon terus mengupayakan dan mengedukasi konsep pendidikan inklusif sebagai bagian dari komitmen untuk menghadirkan kesetaraan dalam sistem pendidikan di wilayah kota Cilegon.
Lembaga-lembaga pendidikan inklusif yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Walikota, dengan total 50 lembaga dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMP.
Salah satunya di SDN Cilegon 6 yang berada di wilayah Kecamatan Cilegon yang sudah melakukan pembelajaran inklusif.
Rohmaniyah, seorang Guru Pembimbing Khusus (GPK), SDN Cilegon 6 menjelaskan bahwa di antara lembaga pendidikan tersebut adalah SDN Cilegon 6 di kecamatan Cilegon, yang merupakan sekolah reguler yang sudah terintegrasi dengan pendidikan inklusif.
“SDN Cilegon 6 ini merupakan sekolah reguler sekolah negeri yang terintegrasi dengan sekolah inklusif jadi di SD Cilegon 6 ini menerima anak-anak berkebutuhan khusus, disini ada jumlah sekitar 10 anak yang berkebutuhan khusus ada yang tunagahitra ADHD, ada yang tunawicara, insyaallah kalau mereka daftar kesini kalau kita masih mampu untuk menanganinya kita akan siap menerima mereka,” ungkapnya.
Ia menambahkan, SDN Cilegon 6 juga memberikan dukungan penuh terhadap program pendidikan inklusif yang diinisiasi oleh pemerintah Kota Cilegon. Dengan 2 orang GPK yang siap membantu, sekolah ini menyambut baik setiap inisiatif dari Dinas Pendidikan.
“Kepala sekolah dan GPK disini sangat mendukung sekali program dari bu kadis program pendidikan kota Cilegon yang sangat mengapresiasi pendidikan inklusif di Kota Cilegon sehingga anak-anak berkebutuhan khusus bisa bersekolah dimana pun yang mereka mau asalkan itu sekolah inklusif,” tambahnya.
Anak-anak dengan kebutuhan khusus di SDN Cilegon 6 dianggap sebagai bagian yang integral dari komunitas sekolah. Meskipun mereka memiliki kebutuhan yang berbeda, sekolah tidak pernah membedakan perlakuan terhadap mereka. Mereka semua terlibat dalam proses pembelajaran bersama-sama dengan siswa reguler.
“Perbedaan utama terletak pada pendekatan pembelajaran tambahan yang diberikan kepada anak-anak dengan kebutuhan khusus. Ketika ada sesi pembelajaran inklusif tambahan, mereka akan dipandu ke ruang khusus di mana GPK akan memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti membaca, menulis, dan keterampilan lainnya,”pungkasnya.
Melalui pendekatan ini, SDN Cilegon 6 berusaha keras untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan mendukung bagi semua anak, tanpa memandang perbedaan mereka.