MINAHASA TENGGARA,- Matamedia.co.id,- Sekretaris Umum (Sekum) Asosiasi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) Helldy Agustian ikut serta menandatangani prasasti pada peresmian dan serah terima pengelolaan dan pengawasan air minum sehat aman berbasis masyarakat (Pamsa) di Desa Mundung, Kecamatan Tombatu Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Sabtu 27 Januari 2024.
Selain Sekum AKKOPSI, peresmian fasilitas umum itu juga ditandatangani Ketua Umum PP HAKLI Prof. Arif Sumantri, Gubernur Sulawesi Utara Dr. Olly Dondokambey, Dirjen P2P Kemenkes RI dr. Maxi Rein Rondonuwu, serta Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes dan Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Sugito.
Dalam kesempatan itu, Helldy mengungkapkan bahwa proyek Pamsa di Desa Mundung, Minahasa Tenggara, merupakan percontohan nasional yang diresmikan setelah AKKOPSI menandatangani kerjasama dengan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) pada 14 November 2023 di Kabupaten Biak Numfor, Papua.
“Kami ingin program hilirisasi pengelolaan air minum sehat dan aman berbasis masyarakat karena HAKLI dan AKKOPSI mempunyai kesamaan visi dalam pencapaian target akses air minum dan sanitasi yang menyeluruh, serta target SDGS (sustainable development goals) atau tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Helldy.
Sedangkan salah satu poin tujuan SDGS adalah memastikan bahwa masyarakat memiliki akses universal terhadap air bersih dan sanitasi. “Ini semua untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai 100% akses air minum dan 100% akses sanitasi bagi semua masyarakat indonesia,” ujar Wali Kota Cilegon itu.
Dikatakan Helldy, AKKOPSI merupakan asosiasi kota/kabupaten peduli sanitasi yang berdiri pada 22 Oktober 2009 melalui Deklarasi I Jambi oleh 10 wali kota dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian pentingnya sanitasi dalam pembangunan kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
“Kita tahu bahwa sanitasi merupakan serangkaian serangkaian praktik dan tindakan yang bertujuan untuk melindungi, memelihara, dan meningkatkan kesehatan manusia dengan menciptakan kondisi kebersihan yang baik di lingkungan sekitar. Pengkondisian kebersihan tersebut meliputi air bersih, pengelolaan limbah cair, toilet dan fasilitas sanitasi, manajemen sampah, kesehatan lingkungan, edukasi sanitasi, perencanaan kota yang baik, partisipasi masyarakat, standar dan kebijakan, serta pengelolaan bencana dan respons darurat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Sistem Pengawasan Internal (SPI) Perumda Air Minum Cilegon Mandiri Prilio Ristya yang ikut dalam rombongan ke Minahasa Tenggara mengaku siap menerapkan Pamsa di Kota Cilegon. Terlebih Cilegon merupakan daerah percontohan berikutnya kolaborasi AKKOPSI dan HAKLI yang akan menerapkan sistem tersebut.
“Memang semua yang diterapkan di Minahasa Tenggara, yakni pengelolaan dan pengawasan air minum sehat aman berbasis masyarakat bisa saja diterapkan di Cilegon, yang penting masyarakat mendukung,” kata Prilio.
Perumda Air Minum Cilegon, kata dia, akan melakukan kajian dan juga mengidentifikasi kelompok atau lingkungan masyarakat yang siap menerapkan sistem pengelolaan air bersih mandiri tersebut. “Setiap daerah punya potensi masing-masing. Terutama di wilayah-wilayah yang selama ini mengalami kesulitan terhadap akses air bersih, nanti kita kaji bagaimana pengelolaan air berbasis masyarakat bisa dikelola secara mandiri,” ungkapnya. (*)