Cilegon,- Matamedia.co.id, – Pada Sabtu (30/9/2023) yang lalu, Perkumpulan Juru Sembelih Halal (Juleha) mengadakan Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang berlangsung di lingkungan kantor Pemerintah Kota Cilegon, Provinsi Banten. Acara ini segara merupakan tonggak penting dalam upaya mengukuhkan semangat penyembelihan halal dan thoyyib di seluruh Indonesia.
Juleha, yang berawal dari Gresik, Jawa Timur, didirikan pada tanggal 10 September 2016 atau tanggal 17 Dzulhijjah 1437H berkat prakarsa dari Ust. Ali Subarkah (Jakarta) dan Ust. Ismail Huda (Malang) pada saat acara Haul Al Qutub Al Habib Abu Bakar Bin Muhammad Assegaf di Kota Gresik. Sejak saat itu, Juleha telah menjadi mitra Pemerintah dalam menjaga kepatuhan terhadap aturan penyembelihan hewan ruminansia dan unggas yang halal dan thoyyib di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tidak hanya itu, Juleha Indonesia juga berfungsi sebagai Komunitas Edukasi Penyembelihan Halal Hewan Ruminansia dan Unggas secara Syar’i sesuai dengan hukum Islam dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Silaturahmi Nasional dan Rapat Koordinasi Nasional ini dilaksanakan sebagai wujud dari aspirasi keluarga Juleha di berbagai provinsi. Ini adalah momen yang dinanti-nantikan karena menjadi ajang tatap muka langsung setelah tiga tahun lamanya pertemuan dilakukan secara online.
Silatnas dihadiri oleh peserta dari 14 provinsi yang mencapai lebih dari 700 orang. Beberapa provinsi yang turut serta dalam kegiatan ini antara lain Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Jambi.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Perwakilan BPJPH Kementerian Agama RI yang diwakili oleh Kepala Pusat Pengawasan dan Pembinaan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Kementerian Pertanian RI, Ketua Umum PB Mathlaul Anwar H. Embay Mulia Syarief yang juga merupakan Pembina Juleha Banten, Perwakilan Baznas RI, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Asda 1 Kota Cilegon yang mewakili Walikota Cilegon, Perwakilan Kanwil Bank Indonesia Provinsi Banten, LSP-PPHI, Ketua Halal Center Untirta, serta sejumlah tokoh Juleha, baik di tingkat nasional maupun Banten.
Acara Silatnas dan Rakornas dimulai dengan Pawai Juleha yang berlangsung dari Masjid Pemda menuju lokasi acara. Dalam kesempatan ini, Deden Sunandar, Ketua pelaksana Silatnas Rakornas, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan ekspresi semangat dari keluarga Juleha yang tersebar di seluruh Indonesia untuk bersilaturahmi dan berkoordinasi guna mempersiapkan langkah-langkah strategis dan taktis dalam mendukung penyembelihan halal di Indonesia.
Ali Subarkah, Ketua Umum Perkumpulan Juleha, menyatakan bahwa momen ini merupakan kesempatan terbaik untuk mengkonsolidasikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) se-Indonesia, sekaligus mensosialisasikan berbagai aspek fundamental sebagai bekal bagi para pengurus Juleha di seluruh Indonesia.
Selama kegiatan berlangsung, juga diadakan Gelar Karya dan Kuliner Halal yang merupakan bagian dari program binaan Juleha. Ini adalah kesempatan bagi peserta untuk memperluas wawasan mereka tentang kejulehaan.
Selain itu, acara Silatnas Rakornas juga dihadiri oleh berbagai tokoh Juleha seperti Babeh M Siddiq GSQ, Dadang Caribou, M Hakim Siddiq, Lulu Elma, dan masih banyak lagi.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari para perwakilan 14 provinsi karena pengorganisasian acara yang sangat baik dan keramahan tuan rumah, sehingga suasana terasa seperti berkumpul dalam keluarga.
Dalam kesempatan tersebut, Juleha memberikan Juleha Award kepada beberapa instansi, lembaga, atau perusahaan yang telah mendukung kegiatan Silatnas Rakornas, termasuk PT PLN Pusat, Baznas RI, Yayasan Mengetuk Pintu Langit, Pemerintah Provinsi Banten, dan Pemerintah Kota Cilegon. Ini adalah penghargaan atas kontribusi mereka dalam mendukung semangat penyembelihan halal di Indonesia.
