Matamedia.Aceh Timur – Menjelang pemilihan Kepala Daerah tahun ini secara serentak di seluruh Indonesia, Partai Aceh (PA) yang merupakan salah satu partai lokal memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat Aceh untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah baik Bupati maupun Walikota.
Tidak main-main, Panitia Seleksi pun dibentuk oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Aceh dibawah komando Muzakir Manaf atau yang sering disapa Mualem selaku Ketua Umum PA.
Tahapan Seleksi Kepala Daerah dimulai. Dari surat yang beredar, ada 7 (tujuh) tahapan yang harus diikuti oleh calon Kepala Daerah yang akan diusung oleh PA. Sampai hari ini, seleksi Kepala Daerah baru memasuki tahapan ke-4, dimana pada tahapan ini PA akan melakukan riset dan survei kepada Bakal Calon Kepala Daerah yang sudah mendaftar, tidak terkecuali di Aceh Timur terdapat dua Balon Bupati yaitu Haji Sulaiman Tole dan Iskandar Farlaky.
Namun sangat disayangkan, seleksi yang seharusnya berjalan sesuai aturan dan demokrasi, ternodai oleh pernyataan Zulfadli alias Kupiah Seuke selaku Ketua DPW Aceh Timur pada malam acara silaturahmi calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Aceh Timur yang berlangsung di Kantor DPW Partai Aceh, Jumat malam, 14 Juni 2024.
Video pernyataan Kupiah Seuke yang beredar di media sosial, menimbulkan tanda tanya ditengah masyarakat, tokoh dan simpatisan Partai Aceh. Sebab, yang hadir pada acara tersebut hanyalah satu bakal calon saja.
Pada acara tersebut, Kupiah Seukee menyebutkan, bahwa Mualem (Muzakir Manaf) telah menunjuk Iskandar Farlaky dan T. Zainal Abidin dari Partai Gerindra sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur 2024-2029 yang akan diusung oleh Partai Aceh.
Pernyataan tersebut sontak menimbulkan kekecewaan khususnya dari simpatisan Partai Aceh. Salah satunya Ismail (Bang Mae), menurutnya pernyataan Ketua DPW Aceh Timur berpotensi memecah belah-kan kader dan simpatisan PA.
“Keupu diyak peugot seleksi nyoe seleksi jeh menyoe sabe keudroe-droe dipileh, jih yang peugot aturan jih keudroe yang peu reuloh. Meunyoe ta pike yang peu reuloh parte droe teuh kon gob, tapi droe teuh sendiri yang peu rueloh”, ungkap Bang Mae dengan nada kesal (Bahasa Aceh).
“Untuk Apa di buat seleksi jika seleksi dipilih orang-orang sendiri,dia yang buat aturan sendiri dia sendiri yang hancurkan aturan, kalau kita pikir hancur partai bukan karena orang lain tapi kita sendiri buat hancur”.ujar bang mae dengan nada kesal.Minggu (16/6/2024).
Saat media ini mengkonfirmasi terkait video tersebut Kepada Zulfadli ( Kupiyah Seuke) Ketua DPW Partai Aceh Kabupaten Aceh Timur via WhatsApp, mengatakan, Justru simpatisan pa ingin tau siapa calon bupati yang di usung dari PA justru kalau tidak kita sampaikan yang sebenarnya. Kita takutkan terjadi perpecahan diantara simpatisan Partai aceh atau akan terjadi dua lisme nantinya kubu Tole dan kubu Iskandar.
“Bukan hanya dua Bacalon saya juga Bacalon kalau enggak salah ada empat Bacalon bupati dari Partai Aceh di Aceh Timur, akan tetapi yang saya sampaikan itulah keputusan pimpinan atau peunuto’h pimpinan. Kondisi saya lihat lapangan tidak memungkinkan terpaksa harus saya sampaikan supaya tidak terjadi kesalapahaman atau sebelum lebih banyak perselisihan antara Bacalon yang lain,” Sebutnya.(Dd)