Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja buka suara soal perbincangan yang tengah viral di Twitter agar satpam BCA menggantikan peran polisi di Indonesia.
Terkait hal ini, ia mengapresiasi kinerja para anak buahnya yang dianggap publik telah memberikan pelayanan yang memuaskan, sehingga dibandingkan dengan pelayanan dari Kepolisian.
“Terima kasih juga untuk satpam-satpam yang luar biasa memberikan pelayanan kepada kita. Mudah-mudahan terus bisa kita pertahankan,” ujar Jahja dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/10).
Kendati begitu, Jahja mengaku sebenarnya tidak ada rahasia cara mendidik satpam yang dilakukan bank demi mencapai performa pelayanan saat ini.
Menurutnya, pendidikan bagi satpam BCA diberikan sewajarnya satpam-satpam pada umumnya. “Saya pikir itu, saja tidak ada rahasia-rahasia, tinggal dididik saja,” imbuhnya.
Namun, Jahja mengakui bahwa pelayanan bank melalui satpam memang menjadi perhatian. Sebab, mereka merupakan garda terdepan dalam hal pemberian layanan kepada nasabah.
“Satpam kan menurut kita prinsipnya adalah ujung tombak pelayanan kita, kita ada teller, CSO, ARO, dan lainnya, itu adalah ujung tombak yang melayani ke nasabah. Kita harapkan mereka punya standar yang sama, ya pasti harus dilatih-latih, tidak boleh bosen-bosen,” tuturnya.
Sebelumnya, perbincangan agar polisi di Indonesia diganti satpam BCA muncul dari cuitan akun Twitter @fchkautsar.
“Polisi se-Indonesia bisa diganti satpam BCA aja gak sih,” tulisnya di akun Twitternya pada 13 Oktober lalu.
Cuitan itu juga mengundang sejumlah warganet ikut membandingkan polisi dan satpam BCA. Satpam BCA konon dikenal dengan pembawaannya yang baik dan ramah.
Berkat cuitan tersebut, ‘Satpam BCA’ sempat menjadi trending topic di Twitter. Namun belakangan, akun tersebut justru mendapat teror dari sejumlah akun tak dikenal.