Takalar,- Matamedia.co.id,- Mungkin tak banyak yang tahu bahwa di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, ada dugaan kolusi antara oknum SPBU dengan mafia BBM, yang menyebabkan penimbunan minyak solar tak jauh dari lokasi SPBU yang bersangkutan.
Diduga Insiden Pukul-Memukul Di SPBU Kalappo, tanpa mengetahui kesalahan wartawan yang dimaksud, seorang wartawan dari media Responden News, Johanes atau Daeng Lallo, menjadi korban serangan brutal oleh mafia BBM pada tanggal 10 Maret 2024. Akibatnya, Daeng Lallo mengalami benjolan di wajah dan pakaian robek.
Menurut Johanes saat berada di depan SPBU Kalappo, dia didatangi seseorang yang menuduhnya memberitakan tentang penimbunan BBM dari SPBU yang bersangkutan. Johanes membantah tuduhan tersebut, namun tanpa alasan yang jelas, dia langsung diserang secara fisik oleh orang tersebut dan beberapa anggota lainnya.
“Diketahui Daeng Sau diduga sebagai Mafia Solar kelas Kakap, yang diduga bekerja sama dengan pihak SPBU Kalappo,” ungkap Johanes di Mapolres Takalar.
Sandy Kala Limbong, Ketua Projamin (Profesional Jaringan Mitra Negara) Dewan Pengurus Daerah Sulawesi Selatan, mendesak Kapolres Takalar AKBP Gotam Hidayat S.I.K.Msi untuk bertindak tegas terhadap para mafia solar di setiap SPBU. Kebebasan pers harus dijunjung tinggi, dan kekerasan terhadap wartawan tidak dapat diterima.
Perlindungan Undang-undang: Undang-undang No. 40 tahun 1999 tentang pers harus ditegakkan untuk melindungi para pelaku jurnalis dalam menjalankan tugas mereka. Siapa pun yang menghalangi pelaksanaan ketentuan tentang pers harus dikenai sanksi yang setimpal.
Hingga saat ini, Daeng Sau belum dapat dikonfirmasi terkait peristiwa ini. Namun, pihak berwenang diharapkan segera bertindak untuk menyelesaikan kasus ini dan menjamin perlindungan bagi para wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik mereka.